Tuesday, July 29, 2008

Thailand, free land - Day 4

Day 4


Baru bisa beranjak tidur jam 2 pagi karena nyiapin perlengkapan buat tur, dan harus bangun jam 5 pagi biar pas dijemput jam 7.30 kita udah siap. Sempet panik waktu jam 8 belum dijemput juga. Gue en Tina yang bakal balik ke Bangkok malam ini juga langsung early check-out jam 7 itu juga dan menitipkan barang-barang kita di kamar Henita, Rina dan Lilo, yang masih stay hingga esok hari.

Begitu mini bus menjemput, mulai deh hati dag dig dug….excited thinking of what it was gonna be like exploring Phi Phi Island.

Phi Phi Island

Setibanya di spot keberangkatan menuju Phi Phi Island, udah rame peserta tour dan langsung kita berlima dikasih sticker grup kita. Biaya 1,500 THB bisa dibilang ditanggung beres oleh tour agency nya, dari boat, guide, makan siang, snack, kacamata selam, terkecuali flipper kaki yang kita harus nyewa sebesar 30 THB. Awalnya gue gak niat memakai flipper karena ragu apakah bisa snorkeling atau tidak, yah maklum kemampuan cipak cipuk nya gak begitu canggih, tapi udah sejauh ini masa melewatkan kesempatan snorkeling sih…

Utngnya kita dapet guide (sayang lupa namanya…doh!) yang lumayan fun dan cukup jelas bahasa inggrisnya *fiuh* dan asistennya yang cungkring tapi nyengir melulu bernama Mr. Brown (ato kita berlima menyebutnya Pak Cokelat hehe).
Perjalanan dari Phuket ke Maya Beach, Phi Phi Island memakan waktu sekitar 45 menit. Jauh juga ternyata…Sempet bingung waktu guidenya mengingatkan dan menawarkan kita untuk meminum obat mabuk laut, ternyata memang kita kyk dikocok2 naek boat tsb. Tapi anginnya bener2 bisa bikin kita tidur.

Maya beach yang konon dipakai buat syuting film Holywood, The Beach, yang dibintangi Leonardo DiCaprio itu, menarik banget. Airnya berwarna biru turquoise bening dan berasa bener2 seperti pulau terasing kayak di seri Lost. Sayangnya, banyaknya peserta tour agak membuat kita kesulitan mencari scene yang bagus utk difoto, untung dapat juga sih obyek2 yang oke.





Setelah itu kita kembali melanjutkan perjalanan ke Monkey Beach yang isinya monyet semua. Bener2 kerajaan monyet kali. Menurut Mr. Guide, sebelum terjadinya tsunami yang menimpa Phuket akhir tahun 2004, jumlah monyet-monyet di Monkey Beach bisa mencapai ribuan, tetapi kini tinggal sekitar ratusan. Sayang sekali…
Monkey Beach nggak terlalu membuat gue terkesan sbenarnya, karena agak takut juga mendekati para monyet itu. Glek!

Kita diteriaki Mr. Guide untuk kembali melanjutkan perjalanan di tengah bay gitu banyak ikan kecil yang kalau dilempar roti akan berebut makan. Gak jauh dari situ boat kita berhenti yang ternyata merupakan spot kita untuk snorkeling. Waduh agak deg2an juga sih, tapi yah tanceeep aja. Dengan pede byuuurr nyebur…!
Di air si tina dan henita agak mengalami kesulitan menggayuhkan flippernya alias panik ga bisa berenang hehe. Akhirnya dengan baik hati Pak Cokelat alias Mr. Brown mau membantu mereka. Gue dan lilo asik cipak cipuk sendiri dan melihat ikan-ikan berenang didalem air. Saat itu jg gue menyesal gak beli kamera waterproof dari dulu2. Darn!
What a wonderful underwater view!
Setelah beberapa jam mengarungi setiap pantai ke pantai lain, kita menepi di Phi Phi Don untuk makan siang dan istirahat. Kita mendapat meja sesuai dengan kode grup kita. Bisa ditebak dong menu makanannya kebanyakan seafood. Setelah kenyang, kita berlima kembali pisah. Henita dan Rina memilih belanja, sementara gue, Tina dan Lilo kembali memasang mode narsis untuk foto2 disekitar pantai.


Setelah 1 jam-an kita kembali dipeluitin untuk kembali ke kapal. Setiba di kapal baru tersadar bahwa tinggal 2 anggota grup kita yang gak ada, yaitu Henita dan Rina! Mulai kita bertiga terserang panik dan rasa tidak enak, karena gak secara langsung bawa nama negara Indonesia juga, kan gak lucu kalo ternyata dikenal orang Indonesia tidak tepat waktu (wlpun 90% bener hehe). Mr. Guide mulai menanyakan kita dan mata para peserta lain udah setengah melotot ke kita. Aduh aduh…

Akhirnya tampak dari kejauhan mereka berdua, kita berusaha melambai, eh…mereka malah lari balik. Ya udah Lilo dengan sigap mulai mengejar mereka. Gak dinyana Lilo jatuh ke air…..beserta HPnya. Hiks.
Setelah berkumpul, perjalanan dilanjutkan. Kita cukup terharu melihat perhatian Mr. Guide dan beberapa peserta tour yang sebelumnyaseperti kesel, tapi setelah mengetahui HP Lilo jatuh ke air, mereka banyak memberikan saran-saran cara pengeringan atau ‘penyembuhan’nya. So sweet…

Kita akhirnya tiba di sebuah pulau yg bener2 surga bagi orang2 yg ingin sunbathing. Disini pula kita akhirnya bisa berleha2 sepuas hati. Gue and Lilo memilih snorkeling disekitar pulau, yg pasti gak lupa utk foto2 hehe.

Skitar jam 16.00 dan setelah mateng nih kulit, Mr. Guide meneriakkan kita utk kembali ke boat dan mengakhiri tour. Didalam boat, Mr. Guide memberikan sedikit pidato mengucapkan terima kasih telah mengikuti turnya, diselingi guyon2 yang bikin peserta, termasuk kita, jd merasa fun.

Setelah tiba di pantai Phuket, tempat awal kita brangkat, kita berlima akhirnya balik ke hotel dgn mini bus yang pagi harinya mengantarkan kita. Setelah tiba di Patong Village, gue en Tina harus bergerak cepat mencari opsi mini bus utk ke bandara, dan pada saat yang sama Lilo yg sebelumnya ingin menghabiskan waktu 2 hari di Phuket, memutuskan utk ke Bangkok juga malam itu bersama kita. Tetapi, karena sulitnya penerbangan Air Asia yg memesan secara online, agak ribet jg saat itu Lilo mengganti jadwal penerbangannya ke Bangkok. Utg pihak turisme hotel bersedia membantu. Setelah mencari2 disepanjang jalan disekitar hotel, akhirnya, gue n Tina menemukan jg agensi mini bus yg bersedia menyediakan transportasi ke bandara, walaupun pada awalnya mbak-nya (yg mirip rapper Amrik, Lil Kim, krn hidungnya yg naek…oplas kale yee hihi) ragu2 en sok jual mahal mengiyakan pesanan/negosiasi pesanan kita dgn alasan pemesanan yg begitu mendadak. Stlah deal harga, gue en Tina jd malah bingung harus memesan brp seat krn Lilo yg belum selesai atau belum jelas urusan jadwal penerbangannya.

Langsunglah Tina berlari mondar mandir ke hotel dan agensi tsb mencari tahu, krn hp kta gak bs dipake untuk menelpon. Akhirnya stlah ngos2an dan mendapat jawaban, gue dan Tina memesan 3 bangku utk dijemput jam 17.00.

Ternyata urusan Lilo berakhir dgn solusi harus mengurus tiket penerbangan selanjutnya langsung saja di bandara Phuket. Sblm dijemput, kita menumpang mandi dan bersih di kamar Henita, dan ketika siap2 dijemput, resepsionis yg malam sebelumnya menyambut kita sempat mencurigai kita bermalam lagi tapi menggunakan kamar Henita, dgn sedikit nada nyolot (mngkin juga disebabkan wkt itu dia spt tidak membantu mencarikan agen tur) kita mengatakan bhw kita siap pulang sore itu, jangan takut deh, miss.

Tnyata didalam mini bus sudah ada beberapa orang yang siap ke bandara. Seperti yg udah gue bilang sblmnya, Phuket memang kota perpaduan bukit dan pantai, so pasti jalan berliku2, tapi perjalanan dgn mini bus kali ini lbh parah. Kita kayak dimasukin ke blender dikocok2. Bahkan ada penumpang dr India nampaknya, mengajukan protes utk pelan2. Utng kita udah terlatih naek kopaja di Jakarta yg suka ngebut, jd yah walaupun kesel jg, tapi udah sedikit terbiasa hehe.

Walaupun penerbangan gue en Tina msh skitar 3 jam lagi, kita memilih berjaga2 di Phuket Airport lbh awal. Setelah mengantar Lilo memesan tiket penerbangan berikutnya, kita pun makan malam disebuah fast food corner mirip A&W (tapi rasanya kok weird). Gue sempat terserang kepanikan kehilangan HP disitu karena tidak menemukannya di tas yg kubawa tp gue yakin sedang menggunakannya beberrapa waktu sebelumnya. Di puncak keputusasaan dan kelemasan, gue merogoh salah satu sudut kantong tas dan ternyata…..ada! horee!! *sambil memandangi Lilo dan Tina yg jadi sebal melihat kepanikanku* I’m sorry guys…

Jam 21.50, gue dan Tina berangkat menuju Bangkok dan tiba sekitar jam 23.00an, sedangkan lilo naik pesawat selanjutnya yang baru berangkat dari Bangkok jam 22.30. Kita langsung duduk di lobi bandara sembari menunggu Lilo dari penerbangan berikutnya. Lucunya kita kira butuh waktu berjam2 menunggu Lilo, gak taunya pas mo bobo-an eeh orangnya muncul haha. Wah cepat juga.
Utk menuju hotel kita di daerah Sukhumvit, awalnya berencana mau menggunakan bis bandara, tapi karena sudah malam – pagi tepatnya – kita akhir kembali menggunakan taxi dari antrian taxi di bandara. Supir taxinya sih tidak tampak jahat, tapi ntah kenapa kita ngrasa kalo dibawa muter2 juga. Yah sudahlah pasrah drpd dibawa kabur…

Setiba di hotel Sawasdee Sukhumvit sekitar jam 2 pagi, kita disambut resepsionis cowo yg nampaknya ramah. Trnyata kita salah melakukan booking yang baru terhitung esok harinya (ketauan deh newbie). Ya sudah masing-masing merelakan uang 500 THB daripada gak bisa tidur, tapi mreka perlu beberapa menit untuk membereskan kamar. Setelah itu teparrr.

1 comment:

Anonymous said...

wahhh gue ada disitu bisa geger...panik ngeliat ikan-2 yang kaya cere itu..bisa-2 gue jadiin oleh-2 tuh ikan hehehe...dan kebayang muka paniknya tina yah waktu nyelem...hehehe..bonnnn ngak akan tenggelam kl pake palampung..kecuali pelampungnya digigit macan air...(hihi ada yah??)

-dien_